Sabtu, 18 Oktober 2014

puisi



Sepi hatiku disaat sendiri
Detik jam dinding yang selalu temani
Saat kamu tak ada di sisi, resah gelisah aku sendiri
Tanpamu, tanpa kamu..

Sedih hancur berkeping-kepinng mengingatmu pergi
Dan rasa pahitnya aku telan sendiri
Saat kamu pergi tinggalkan kisah sedih
Entah kapan malam berhenti ?
Dengan aku yang masih menunggu pagi
Menatap bintang dengan membayangkan wajahmu berada di suatu titik terang dimalam hari
Yaitu bintang … . .. .
Bintang hatiku
Waktu yang terus berjalan.
Sepi hatiku yang sedang sendiri, hancur setelah mata ini terbuka dan melihat cinta ku yang selama ini aku banggakan bersama orang lain .
Inginku menutup mata selamanya.
Seolah tak tau apa-apa .
Dan tak pernah ingin tau entah apa dan bagaimana keadaannya
Cinta… aku selalu meninggikanmu .
Tapi kenapa kamu selalu membuat aku terjatuh dan terjatuh lagii
Sakit, sakitnya ini aku telan sendiri
Perih, perihnya aku sembuhkan sendiri
Tegar ? apa aku bisa tegar terus-menerus
Seolah hatiku tak tertancap panah kematian yang sangat menyakitkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar